Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Sejarah dan Budaya

DIGITAL DIVIDE PEREMPUAN INDONESIA Neni Wahyuningtyas
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 10, No 1 (2016): JURNAL SEJARAH DAN BUDAYA, JUNI 2016
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.031 KB) | DOI: 10.17977/sb.v10i1.5921

Abstract

Abstrak: Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi selama ini telah membawa perubahan bagi masyarakat. Hal itu membawa konsekuensi berupa masalah digital divide bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia. Selama ini peran perempuan dalam perkembangan teknologi informasi masih belum banyak jika dibandingkan dengan laki-laki. Ada beberapa faktor yang menyebabkan digital divide kaum perempuan yaitu tingkat ketrampilan dan pendidikan, masalah bahasa, keterbatasan waktu, adanya stereotipe seksi yang disematkan pada perempuan sehingga mudah dilecehkan, dan norma budaya serta sosial yang berkembang. Mengingat pentingnya masalah ini, sudah saatnya untuk melakukan tindakan guna memastikan bahwa perempuan di Indonesia dapat mengaktifkan dirinya di era informasi. Adapun upaya untuk mempersempit digital divide pada perempuan diantaranya literasi informasi, menghilangkan diskriminasi gender, membangun kebijakan dan budaya gender yang transformative, dan meningkatkan skill dan kompetensi dengan Bimtek TIK. Abstract: Information dan communication technology has bought changes in our society. Along with its development, many concequences occur in developing countries as well as Indonesia. Women role in the development of information and communication technology is lesser than men. There are many factor causing the digital divide of Indonesian women i.e. skill and education level, language problem, lack of time, sexist stereotype, social and cultural norms. Considering to this issue, it is important to take action to ensure women in Indonesia to be more active and involve in the development of information and communication technology. There are many ways to decrease the digital divide of Indonesian women i.e. information literacy, eliminating gender discrimination, transformative and gender responsive policy, increasing women skill and competency trough education and training.
MEMBANGUN KOLEGIALITAS CALON GURU IPS MELALUI LESSON STUDY Neni Wahyuningtyas; Nurul Ratnawati; Khofifatu Rohmah Adi
Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 9, No 2 (2015): Desember
Publisher : Jurnal Sejarah dan Budaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.923 KB) | DOI: 10.17977/sb.v9i2.5004

Abstract

Abstrak: Tujuan artikel ini untuk mendeskripsikan upaya dalam membangun kolegialitas calon guru IPS melalui Lesson Study. LS dapat membantu calon guru IPS dalam mencapai tujuan pembelajaran melalui kolegialitas. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat dalam setiap tahapan LS mulai dari plan, do, sampai see selalu dilakukan secara kolaboratif antara peserta KPL (kajian & praktek Lapangan) dan dosen pendamping lapangan sehingga terjadi komunikasi intensif. Perencanaan yang dilakukan secara kolaboratif dapat menjadi modal utama untuk mewujudkan pembelajaran yang lebih efektif. Selain itu dengan penerapan LS ini terjalin mutual learning, dimana peserta LS memiliki niat yang sama untuk menciptakan komunitas belajar. Kata-kata Kunci: Kolegialitas, Calon Guru IPS, Lesson Study.Abstract: this study tends to describe the effort in shaping collegiality between the prospective social studies teacher based on lesson study (LS). LS could help the prospective teacher to gain the learning outcomes through collegiality. This might be happened when the apprenticed student and the supervisor designs the plan, the do, and the see collaboratively. Therefore, the condition creates an intensive communication. The collaborative plan could be a main basis to create the effective teaching. In addition, the practice of LS would shape the mutual learning when the apprenticed students have the same purpose in creating learning communityKeywords: collegiality, prospective social studies teacher, Lesson Study
Co-Authors Abd Haris Abd Haris, Abd Abdul Haris Ade Ana Kartikasari Afnani, Wahyu Nurvita Agung Wiradimadja Agus Purnomo Alifian Nabila Alsadaqta Ngelo Anif Fatimatus Sholichah Ardyanto Tanjung Bayu Kurniawan Bayu Kurniawan Bayu Wijayanto Bima Wahyu Pratama Bintang Muhammad Sahara Efendi David Golddra Pamungkas Bramantya Dewi Saraswati Dirti Oktaviana Dwi Putri Ayu Dwi Rosita, Febty Andini Elsa Diah Mafazah Elviana Febrianti Elviana Febrianti Emillatul Majidah Faizatul Mahmudah Fajar Santoso Fajar Santoso Fatiya Rosyida Fatiya Rosyida, Fatiya Febty Andini Dwi R Febty Andini Dwi Rosita Febty Andini Dwi Rosita Ferdinan Bashofi I Nyoman Ruja Idris, Idris Ilmia Pratiwi Intan Aqila Putri Khofifatu Rohmah Adi, Khofifatu Rohmah Khowatim, Khusnul Khusnul Khotimah khusnul khotimah Khusnul Khowatim Khusnul Khowatim Kodir, Abdul - Lailatul Fitriyah Lailatul Fitriyah Lailatul Fitriyah Lailil Nadhifatul Muazaroh Leli Laraswati Leni Fitrianingsih Lisya Zuliasyari Lutfi Bagus Subagio M. Annas Waladul Mufid M. Gebryna Rizki M. Gebryna Rizki Nantana M. Haris Yahya M. Khoirul Annas Waladul Mufid Miftakhuddin Miftakhuddin Mochammad Sa’id Mohammad Pebrianto Muazaroh, Lailil Nadhifatul Muhammad Khoiron Nani Widiawati Nantana, M. Gebryna Rizki Ninik Yustina Sari Nurul Ratnawati, Nurul Putra, Alfyananda Kurnia Putri Avivah El Hayati Riski Nabilla Ghandi Rista Anggraini Rizka Arinda Yuniarti Rizka Arinda Yuniarti Saiful Amin Sari, Ninik Yustina Siti Mar'atus Sholihah Subagio, Lutfi Bagus Subagio, Lutfi Bagus Sukamto Sukamto Sumarmi Sumarmi Tuti Mutia Wahyu Nurvita Afnani Yaniafari, Rahmati Putri Yosi Maurin Yuniar Rosyidah Yuniarti, Rizka Arinda